Mengacu pada hasil MCU pada periode-periode sebelumnya, diabetes melitus menjadi tren yang banyak dijumpai pada hasil diagnosa. Terutama pada pegawai-pegawai yang berumur diatas 40 tahun, bukan hanya berumur diatas 40 tahun namun ada beberapa pegawai yang dibawah 40 tahun. Melihat kondisi tersebut, maka pada safety talk kali ini yang dibawakan oleh dokter hasbi (sebagai dokter perusahaan) mengangkat tema "Bahaya Diabetes Melitus".

Diabetes (diabetes melitus) adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Gula darah sangat vital bagi kesehatan karena merupakan sumber energi yang penting bagi sel-sel dan jaringan. Diabetes melitus mempunyai beberapa tipe yaitu :

1. Diabetes tipe 1, di mana sistem daya tahan tubuh menyerang dan menghancurkan sel beta di pankreas yang memproduksi insulin.
2. Diabetes tipe 2, di mana sel beta di pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau sel-sel tubuh tidak menunjukkan respons terhadap insulin yang diproduksi.
3. Diabetes gestasional, yakni diabetes yang terjadi saat kehamilan.
4. Diabetes tipe lain, yang dapat timbul akibat kelainan hormon, imunologi, infeksi, atau genetik lainnya.

Adapun gejala-gejala diabetes adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya haus
2. Sering buang air kecil
3. Rasa lapar yang ekstrem
4. Turun berat badan tanpa sebab
5. Kelelahan
6. Pandangan kabur
7. Luka yang lama sembuh.

Bahaya diabetes melitus adalah :

1. Hiperglikemia dan hipoglikemia. Hiperglikemia adalah kondisi nilai gula darah yang terlalu tinggi dari batas normal ( bisa mencapai 500 mg/dL), dan hipoglikemia adalah kondisi nilai gula darah yang terlalu rendah (kurang dari 60 mg/ dL)
2. Rambut rontok
3. Infeksi pada mulut dan gigi
4. Kerusakan saraf
5. Kerusakan mata
6. Penyakit Kardiovaskuler
7. Kerusakan ginjal
8. Kaki diabetic

Maka dari itu, perlu untuk sadar akan bahaya dari diabetes melitus. Kita harus melakukan pencegahan. Pencegahan yang dilakukan adalah Menerapkan pola hidup sehat  yaitu menjaga pola makan, Konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur dan jaga berat badan tetap ideal. Demikian penjelasan tentang dokter tersebut.